Koranparlemen.com | Muara Enim, Sumsel – Obrolan santai warga kecamatan Gunung Kopi laut di pangkalan tengkulak Haji Saman tentang jalan alternatif menuju Ibu kota kian serius.
Masyarakat yang terdiri dari Kecamatan Gunung Kopi Laut, Gunung Kopi Tengah dan Gunung Kopi Ulu merasa bahagia karena pemerintah sebelumnya telah berupaya keras mendengarkan aspirasi mereka tentang percepatan pengerjaan jalan alternatif menuju kota.
Tak tanggung tanggung Bupati sebelumnya di dorong Dewan Rakyat bahu membahu berjibaku menganggarkan dana pengerjaan jalan menuju tiga kecamatan tersebut.
Bukan tampa alasan pembangunan jalan tersebut diprediksi bakal menimbulkan dampak kesejahteraan yang real, ekonomi masyarakat akan meningkat ke level yang lebih baik.
Sepanjang jalan yang dilintasi antara Kecamatan Kopi Agung menuju Kecamatan Gunung Kopi Laut adalah lahan perkebunan dan pertanian masyarakat yang selama ini akses jalannya tak layak dan butuh waktu lama untuk mengangkut hasil pertanian.
Pertanian padi darat, kopi, lada, durian ramai digencarkan di sepanjang jalan tersebut.
Sebaliknya !!
Kegembiraan dan kebahagiaan masyarakat tiga Kecamatan Gunung Kopi tersebut harus berakhir dengan kekecewaan seumur hidup, mereka menerima pil pahit dari kebodohan Bupati tampan, sebab Bupati tampan kabarnya tidak ingin melanjutkan impian Rakyat Gunung Kopi.
” Percuma lulusan luar Negeri, jika arah pembangunan tidak mengerti ” ujar Haji Saman memulai obrolan.
” Kita harus mendorong Dewan Rakyat untuk berteriak tuntaskan jalan tersebut ” timbal Haji Benu.
” Menyelesaikan jalan tersebut adalah harga mati, bagaimana hasil pertanian dan perkebunan kita akan meningkat nilai jualnya akses jalanpun tak terpenuhi ” sahut Haji Yanusi.
” Padahal akhir tahun ini, Negeri kita memiliki uang hampir satu triliun Dirham, uang tersebut hasil pajak kita ” Haji Saman menambahkan.
” Hasil perhitungan kementerian pembangunan jalan, hanya butuh dana sekitar 50 sampai 70 Miliyar Dirham menuntaskan jalan tersebut ” Haji Danal ikut menambahkan.
Kincoi salah satu pendukung Bupati tampan yang berasal dari Kecamatan Gunung Kopi meluapkan kekecewaan yang luar biasa, menurut dirinya dengan membuka akses jalan tersebut berati telah menyelamatkan rakyat lebih dari tiga puluh desa dari keterbelakangan informasi, pendidikan, serta ekonomi.
” Bukan hanya pertanian dan perkebunan peternakan ikan kolam air deras, wisata Agrobisnis semua berpotensi untuk di kembangkan ” jelasnya.
” Terpesona awal, ternyata di luar harapan ”
Kesalnya.
Kebodohan Bupati tampan benar benar mendapat sorotan banyak pengamat di Negeri Antah Berantah, Unyil memprediksi kericuhan akan terus berlangsung di negeri tersebut.
” Dimulai dari partai Bintang Biru yang tidak di hargai, malunya Upin tidak menjadi Perdana Menteri, manuver Pokemon dan Pororo, sampai kesabaran Sopojarwo terhadap situasi, telah memulai api gesekan yang dapat meluas ” prediksi Unyil.
” Peti ikan terjepit rapat, Bupati tampan sakiti rakyat “. (Syerin)