Koranparlemen.com | Muara Enim, Sumsel – Para prajurit terkaget kaget, Dewan rakyat menjadi kesal, apalagi Upin Ipin pusing tujuh keliling, mendengar pidato Bupati Karismatik bahwa lelang proyek di Negeri Antah Berantah tidak boleh berjalan sebelum mutasi pegawai selesai.
” Tidak ada yang boleh melakukan lelang, sebelum mutasi selesai “.
” Saya bersama Pak Pamong Coklat Tua dan Pak Pamong Coklat Muda akan duduk di meja lelang mengawasi proses lelang proyek, untuk memastikan tidak ada korupsi pada proses tersebut,” katanya di depan sidang tersebut.
Ternyata ijazah lulusan luar Negerinya hanya membuat Bupati Kharismatik kaku memimpin, dirinya tidak belajar dari tahun kemarin bahwa akibat keterlambatan lelang akhirnya banyak proyek yang terbengkalai, belum lagi masalah langkahnya material tentu sangat menghambat.
” Negeri Antah Berantah ini bukan Negeri Aladin Bro, Sim Salabin pekerjaan proyek selesai ” ujar orang partai Kyai bergumun di luar sidang.
“Ini menghambat pembangunan ” seloroh pegawai kementerian pembangunan jalan ikut memanas manasi.
Manuver Bupati Kharismatik tersebut juga telah membuat Upin Ipin pusing tujuh keliling, dirinya baru sadar bahwa tiket partai Nurani Kuning yang di berikan kepada sang Bupati beberapa bulan yang lalu tak berbuah manis untuknya dan para semut gatal.
Isu santerpun mencuat bahwa Upin Ipin dan Bupati Kharismatik ” PECAH KONGSI “.
” Bapaknya semua yang atur kebijakan Bupati, Si Profesor ” tutur Ipin pada obrolan tertutup mereka di Markas samping tikungan mesra.
Sementara itu keputusasaan pun mulai terlihat di raut muka Upin, betapa banyak pengorbanannya menjadikan Om tampan duduk sebagai Bupati, nyatanya air susu di balas air tuba.
Upin tak di beri kesempatan ikut mengatur lelang proyek.
Sementara itu pokemon masih menyemangati Upin untuk mencari alternatif lainnya demi menyelamatkan janji janji mereka kepada Dewan Rakyat ketika pemilihan dulu dan mengembalikan dana BOHIR si Cina sahabatnya Upin Ipin ” Ahay…runyam Negeri tersebut.
Sudahlah tak jadi Perdana Menteri, koperpun disiapkan untuk angkat kaki.
” Peti Ikan berjangkar besi, Bupati tampan ingkar janji “. (Syerin)