Koranparlemen.com | Muara Enim – ” Om Sopo sahabat Om Jarwo bakal di lantik jadi Perdana Menteri ” kata pak Raden.
” Bo Abo masya iya pak Raden, berati ada Pangeran yang terabaikan ” timbal Bu Baria.
Ha…ha… ramai tawa Pak Ogah cs di warung rujak Bu Bariah.
Om Sopo adalah sahabat karib Om Jarwo di mana orangnya tidak neko neko, dan tidak ikut bendera A atau bendera B dalam polemik kisruh politik baru baru ini.
Dia lebih menghindari perdebatan dan lebih senang memegang teropong pantauan serta menemani pasukannya memadamkan api dan pantang pulang sebelum padam jika ada musibah kebakaran hutan maupun rumah warga di negeri Antah Berantah.
Di tuturkan Pak Raden bahwa sebagai sahabat karib Om Jarwo menangis haru mendengar kabar tersebut, sebab menurutnya dunia terlalu cepat berputar, kesabaran dan kepasrahan Om Sopo terhadap situasi telah menghantarkan namanya menjadi perdana menteri, ” padahal sebelumnya santer perjanjian bahwa Bupati Karismatik sudah menyiapkan pangeran, tetapi inilah makar duniawi, Gusti Allah berkehendak lain ” jelas pak Raden.
Seketika itu suasana langsung hening, semua merasa terharu.
Unyil pengamat Negeri Antah Berantah berpendapat bahwa keputusan melantik SopoJarwo adalah pilihan yang tepat, Sopo memiliki hati yang tulus, punya visi yang jelas untuk pegawai dan pasukannya, tidak ikut ikutan paket guring, dan mengakhiri permusuhan sintesis patamorgana di negeri tersebut ” semua menjadi reda, Bupati karismatik tak punya pilihan ini adalah amanat undang undang, sejarahpun terukir di kepemimpinannya, Perdana Menteri di Negeri Antah Berantah menjadi Depinitif ” jelas Unyil.
Selamat Om Sopojarwo ” pantang pulang sebelum padam “.
Peti ikan di taruh di perahu ” Bupati tampan menahan malu “, Uhuy tawa pak Ogah. (Syerin)
