Koran Parlemen
NASIONAL

Prosumenesia : Transformasi Media Digital Dalam Politik dan Demokrasi

Bagikan:

Koranparlemen.com | Jakarta – Kata “Prosumenesia” pertama kali diperkenalkan ke publik melalui peluncuran buku berjudul Prosumenesia: Transformasi Media Digital dalam Politik dan Demokrasi pada 11 September 2025.

Hal ini menjadi momen penting yang menandai lahirnya istilah baru dalam peta komunikasi digital Indonesia. Ditulis oleh mahasiswa Program Doktoral Ilmu Komunikasi (DIK) Angkatan 33 Sekolah Pascasarjana Universitas Sahid Jakarta, buku ini bukan sekadar karya akademis, melainkan manifesto zaman baru: era di mana setiap warga digital tak lagi hanya menonton, tetapi juga mencipta, menyebarkan, dan membentuk realitas bersama.

Peluncuran dan seminar yang membahas buku ini menghadirkan sejumlah narasumber yang merepresentasikan keragaman Indonesia, seperti Dr. (Can). H. Rahmat Saleh, S.Farm., M.I.P. (Ustaz dari Sumatera Barat, Wasekjen PKS, dan Anggota DPR RI); Dr. (Can) Andre Sainyakit, S.S., M.A. (Rohaniawan Katolik dari Ambon); Dr. (Can) Mira Natalia Pelu, M.I.Kom. (aktivis Gereja Protestan, mewakili Gen Z); serta penelaah independen Prof. Dr. Johanes Basuki, M.Psi. (Guru Besar STIA-LAN). Peluncuran buku ini dihadiri oleh Kaprodi Ilmu Komunikasi Pascasarjana Universitas Sahid Jakarta, Dr. Prasetya Yoga Santoso, dan Dr. Mirza Ronda sebagai penggagas dan editor buku Prosumenesia.

Sebagai keynote speaker, Presiden PKS yang diwakili oleh Dr. H. Sukamta, Wakil Ketua Komisi I DPR RI yang membidangi komunikasi, menyatakan bahwa era digital ibarat pisau bermata dua. “Satu sisi membuka ruang partisipasi luas, di mana masyarakat kini bukan hanya penonton, tetapi juga produsen wacana. Namun, di sisi lain, menghadirkan berbagai tantangan seperti misinformasi, disinformasi, filter bubble, echo chamber, hingga potensi polarisasi di tengah masyarakat,” ujarnya.

Era prosumen telah mengubah paradigma komunikasi dari model satu arah menjadi model kolaboratif dan berbasis partisipasi. Individu tidak hanya mengonsumsi produk atau informasi, tetapi juga memproduksi dan mendistribusikannya, menciptakan dinamika baru dalam lanskap politik dan demokrasi Indonesia.

BACA JUGA :   Apresiasi Rekomendasi LKPJ 2024, Bupati Harapkan Dukungan DPRD Wujudkan Muara Enim Bebas Truk Batubara

Salah satu temuan penting dalam buku ini adalah peran strategis Generasi Milenial dan Gen Z yang mencakup sekitar 60 persen dari total pemilih pada Pilpres 2024. Tim penulis menganalisis bagaimana generasi digital natives ini memanfaatkan media sosial sebagai ruang utama untuk memperoleh informasi, berdiskusi, membangun opini, dan mengekspresikan identitas politik.

Rahmat Saleh menekankan bahwa “Generasi YZ bukan sekadar target suara, melainkan aktor penting dalam demokrasi Indonesia. Dengan regulasi yang jelas, media yang beragam, serta literasi kritis yang kuat, generasi muda dapat mengubah politik dari sekadar perebutan suara menjadi arena transformasi demokrasi yang lebih sehat, partisipatif, dan substantif.”

Buku ini mengungkap bagaimana partisipasi politik digital Gen Z bersifat cepat, instan, dan masif, sering kali terwujud dalam kampanye tagar, petisi daring, hingga kampanye viral.

Narasumber Mira Natalia menjelaskan, dalam contoh penelitian, cokelat Dubai yang viral karena fenomena FOMO. Cokelat Dubai yang mahal tetapi rasanya tidak “semahal” harganya menjadi laku keras, membuktikan terjadinya fenomena Prosumen di Indonesia (Prosumenesia).

Narasumber Romo Andre Sainyakit, yang merupakan dosen STAPK St. Yohanes Peninjil Ambon, menyampaikan pesan perdamaian dalam politik digital. Romo menegaskan pentingnya komunikasi politik berbasis perdamaian sebagai kebutuhan strategis.

“Politik yang damai berarti politik yang membuka ruang dialog, mendengar aspirasi, dan berani berpihak pada keadilan substantif,” ungkapnya, dengan merujuk pada pemikiran Paulo Freire tentang dialog yang membebaskan dan gagasan Jürgen Habermas tentang ruang publik yang rasional.

Seminar dan peluncuran buku Prosumenesia dihadiri oleh seratusan peserta dari berbagai kalangan, seperti akademisi, politisi, mahasiswa, dan tenaga ahli DPR. Acara berlangsung interaktif, dan para peserta antusias berdiskusi mengenai tren baru komunikasi digital.

BACA JUGA :   Berikan Kursi Roda Adaptif, Bukit Asam Datangi Langsung Anak-anak Cerebral Palsy

Tentang Buku Prosumenesia

Buku Prosumenesia: Transformasi Media Digital dalam Politik dan Demokrasi merupakan hasil riset komprehensif yang menganalisis fenomena komunikasi di era prosumen Indonesia. Karya ini menjadi kontribusi nyata untuk kemajuan ilmu pengetahuan komunikasi, khususnya dalam memahami dinamika media digital dan dampaknya terhadap lanskap politik dan demokrasi Indonesia.

Buku Prosumenesia menawarkan sejumlah rekomendasi kebijakan strategis, antara lain:

1. Transparansi dan diversifikasi kepemilikan media.

2. Pelibatan generasi muda dalam forum legislasi.

3. Penguatan sistem fact-checking dalam kampanye digital.

4. Pengembangan literasi media dan digital yang komprehensif.

5. Kolaborasi lintas generasi untuk optimalisasi partisipasi politik digital. ( ** )

Caption foto:

Tim Penulis Buku PROSUMENESIA Mahasiswa Doktoral Ilmu Komunikasi Angkatan 33 Usahid Jakarta

Related posts

Bentuk Dukungan Terhadap Petani, Satgas Yonif 323 Borong Hasil Mama Papua

Rus Tandi

Jadi Tuan Rumah Sumatera Fire Rescue Challenge, Bukit Asam Borong Penghargaan

Rus Tandi

Kapolres Lampung Barat Pimpin Langsung Pengamanan PSU di Tps 04 Pekon Giham

Rus Tandi

Leave a Comment

error: Content is protected !!